Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Karya

Imam Sepertiga Malam Part 3 Sebuah Akhir Pertemuan

 IMAM DISEPERTIGA MALAM lll Sebuah Akhir petemuan "Aku antar sampai depan rumah ya..." Hasbi membuka percakapan. "Biasanya juga gitu." Jawabku kesal, walaupun dilarang Hasbi tetap memaksa mengantarkan sampai rumah, kalau aku menolak bahkan memberontak, Hasbi akan mempercepat laju motornya. "Iya, maaf deh..." Sambung nya dan Hasbi tertawa pelan yang masih bisa aku dengar. Tak berapa lama kemudian, kami sampai didepan rumah, Hasbi mengehentikan motornya dan mematikan mesinnya seperti biasa, tapi kali ini dia agak beda kenapa dia tidak pergi setelah aku mengucapkan terimakasih. "Ada apa dengan Hasbi?" Tanya batinku. "Boleh main nggak?" Tanyanya dengan menaikan alisnya sebelah. "Nanti aja ya, nggak ada ibu di rumah soalnya." Aku mencoba cari alasan yang dapat membantu Hasbi membatalkan niatnya. "Kaya mau apa jah, mampir bentar?" Paksannya. "Nggak bisa, habis ini aku juga mau pergi." Jawabku ngasal. "Aduh,

IMAM SEPERTIGA MALAM 2 AWAL MENGENALNYA

 IMAM DISEPERTIGA MALAM II Awal Mengenal Dia Sebuah teriakan keras dari dalam rumah dengan bahasa yang asing dan aku tidak tau bahasa apa mungkin bahasa Arab yang aku tak mengerti maknanya, membuyarkan aku dari angan yang tak bertepi, suara itu menyadarkan aku dari lamunanku. Aku segera masuk kedalam rumah dan setelah aku berada didalam rumah aku mencari sumber suara itu dan ternyata dari kamarnya Syam segera aku masuk untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi, dan aku lihat ibu sedang kebingungan menghadapi Syam yang marah-marah nggak jelas kepada orang yang menelpon nya dari sebrang entah siapa yang sedang berbicara dengan Syam dan ada keperluan apa?. Ibu saja yang ada disini dari tadi tidak tau ada keperluan apa. Yang ibu tau yang menelpon Syam adalah Dr. Syahdah dokter Indonesia yang sekarang bertugas di Palestina untuk membantu masyarakat Palestina. Setelah Syam mematikan telfonnya secara sepihak Syam langsung menjerit sekeras-kerasnya, tatapan nya hambar, dia menatap sesuatu y

Imam Sepertiga Malam Part 1 Awal Jumpa

 IMAM SEPERTIGA MALAM I AWAL JUMPA Aktivitas hari ini membuat Aku sangat lelah, membayangkan jalan yang melewati lorong membuat Aku ingin sekali loncat dari lantai 4 tapi itu tidak mungkin Aku lakukan, lift di kampus kebetulan sedang perbaikan jadi belum bisa digunakan. "Lia, kita sekalian ngerjain tugas bareng ya.." Hasbi sambil merapikan buku-bukunya. "Biar, hari libur bisa istirahat." Lanjutnya. "Nggak." Jawab Ku. "Enak aja, dari pagi sampai sore kita jadwalnya padet banget, nggak mikir apa badan capek gini." Lanjut ku ketus. "Ye.. emang situ aja yang capek sini juga Li." Elaknya. "Terus! Kenapa ngajak ngerjain tugas." Tanya ku. "Ya.. biar pas hari Minggu bisa istirahat seharian." Jawabnya sembari senyum-senyum. "Terserah dah, aku mau pulang Titik." "Nggak bisa gitu dong Li." Jawaban Bima. "Iya nih. Tau Zivilia nih." Sambung satria. "Ya Allah, ya udah cepet." Aku melangkah k

Berbincang mimpi

Aku tersenyum melihat Rey yang telah berpenampilan gagah dengan jas hitam tebal yang membalutnya, Rey juga tersenyum kearah Ku yang masih terpaku karena terpesona dengan penampilannya. Rey :"kak, ye... senyum-senyum aja ayo masuk!" Dengan cepat Aku menggeleng kepala dengan tingkahnya yang masih sama seperti dulu. Aku memang masih terpaku dengan kesuksesannya rumahnya yang kini dihadapan ku membuat ku tak percaya karena Rey bisa mewujudkan kata-katanya dulu, sebuah lelucon yang menjadi kenyataan. Sangatlah fantastis bukan!. Aku melangkah masuk kedalam rumah itu tak lupa Aku ucapkan salam sebelum masuk, dan salamku dibalas oleh penghuni rumah itu sendiri yaitu Muhammad Rey Rekhan. Disini Aku masih tak percaya Rey yang Aku kenal 20 tahun yang lalu masih sama yang aku lihat sekarang cuma penampilannya saja yang berbeda, menakjubkan bukan. Rey :"duduk kak!" Dengan tingkahnya yang masih sama membersihkan tempat duduk yang akan aku tempati. Black to Kenangan terindah Aku :

Awal Jumpa

 Awal jumpa Berjalan, membelakangi sinar Hitam kini mendekatiku Kau begitu indah Kau selalu membuatku senang Membuatku ingin di dekatmu Berjalan, membelakangi sinar Kini ku tahu kau dari dekatku Yang membuatku cerah Yang membuatku bahagia Hari yang telah terlewati Saat kita bersama Banyak kenangan yang indah Begitu panjang waktu kita bersama Tapi, bagiku, kurasa sesaat Tak kusangka Kita kan berpisah Setelah sekian lama kita bersama.

Pengagum Rahasia

Tentangmu adalah mimpi yang tinggi untuk kuraih. Aura pesonamu terlalu memancar membuatku merasa Kasmara. Melihatmu, ibarat anak panah yang menanjap tepat di dalam dada, begitu kuat hingga aku tak dapat kendalikan rasa ini. Hadirmu adalah hal Anugerah yang diberikan Tuhan untuk hidupku, walaupun aku yakin kau tak pantas untukku. Melihatmu tak mampukku tahan debar yang bergetar hebat, menyebut namamu dalam doa dan merasakan indahnya ciptaan Tuhan. Kunikmati kebersamaan masa di kala kita ketawa, meski aku paham, tak ada rasa yang sama diantara kita yang hanya adalah pengagum rahasia yang tertutupi dengan kedok persahabatan.

Keikhlasan guru

  Kubuka perlahan Lembaran demi lamarannya Ku baca perlahan Huruf dari setiap kalimatnya Kau yang ngajari aku Kau yang tuntun aku Kau yang mengingatkan aku Dari salah dan kekeliruan ku Guru... Tanpa ada rasa lelah kau ajari aku Tanpa ada balasan kau tuntun aku Tanpa pada penghargaan kau ingatkan aku Guru... Kau pelita dalam hidupku Kau berharga dalam jiwaku Apalah aku tanpa kehadiran mu Setiap langkah dan senyum Tak mampu aku tiru Setiap kata dan perintahmu Ku coba tuk meniru

AKU YANG SESAT

Ku duduk dibawah pohon Sengaja tuk sendiri Ku tatap langit dengan gamang Tak tau apa yang kan ku pikirkan Masih menatap dengan kosong Pikiran terus memacu entah kemana arah Jiwa terus meronta ingin lepas dengan ini semua Hati dalam kebingbangan dalam memutuskan Cukup Jangan lah kau tanya aku yang bodoh ini Jangan kau ikut aku yang menyesatkan ini Jangan kau lihat aku yang tak peradab ini Aku dan jiwaku Kosong dari tujuan Bimbingan dalam pilihan Ragu dalam keputusan Sesat dalam perbuatan Berhentilah Jangan tanya aku Jangan ganggu aku Jangan ikuti aku Jangan lihat aku Aku Ingin sendiri dalam keramaian Ingin memastikan dalam kebenaran Ingin menangis dalam kebahagiaan Ingin menyadari dalam kesesatan Cirebon, 20 April 2021

Keikhlasan

 Buah Dari Keikhlasan Tentang keberkahan amal yang ikhlas akan memberikan dampak keberkahan kepada anak cucu atau keturunan sampai hari kiamat. Sebagaimana yang pernah guru saya ceritakan, ada seorang penjual kue keliling, beliau tidak begitu paham dengan agama juga tidak punya amalan khusus dalam ibadahnya. Tapi beliau begitu mencintai anak-anak santri dan para ulama. Sehabis jualan beliau selalu memberikan kue dagangannya kepada para santri dan tak jarang pula bila dagangannya tersisa banyak beliau berikan Kepada santri semua. Sebab Keikhlasan beliau dan ketadiman beliau cucu beliau menjadi seorang ulama yang berpengaruh pada zamannya. Dan ada kisah dari guru saya bahwa disuatu desa ada seorang petani singkong yang habis panen karena hasil panen yang begitu banyak akhirnya si petani berniat memberikan satu karung singkong kepada Mbah Yai yang ada di daerah tersebut, dengan keikhlasan si petani datang bersama keluarganya kerumah Mbah Yai dan si petani mengutarakan maksud dan tujuannya

Puisi Amarah

  Dada mulai memanas... Kata demi kata mulai keluar... Saling menjatuhkan... Merasa dirinya lah yang paling benar. Tak ada yang mengalah Tak ada pertumpahan darah Tapi, kehancuran ada padanya Saling membenci dan dendam Demi sebuah kekuasaan Merelakan pecahnya persaudaraan Demi sebuah pujian Merelakan kemurnian hati Amarah Awal mula kehancuran Amarah Awal mula kekalahan Amarah...

Sebuah Pilihan

 sebuah pilihan apa aku salah! menentukan pilihanku apa aku salah! menentukan jalan hidupku dimana letak kesalahanku! jelaskanlah? agar aku mengerti percayalah! kau orang yang aku harapankan dapat membantuku kau orang yang aku harapankan dapat membimbingku kau orang yang aku harapankan dapat menjagaku tapi... jika kau ingin pergi pergilah.... aku takkan memaksa itu pilihanmu sama denganku kau tak bisa memaksakan kehendakmu karena aku punya sebuah pilihan dalam hidupku

Kebohongan yang takkan Terbongkar

 KEBOHONGAN YANG TAKKAN TERBONGKAR Ku pegang dahi adikku Rara, sudah 2 hari ini badanya panas, ada perasaan takut dengan keadaanya saat ini, namun Rara selalu berkata "besok juga turun panasnya." dia selalu menolak untuk dibawa kerumah saikit atau dipriksakaan kedokter. Suatu ketika di meminta dibelikan mi ayam kesukaanya yg berada dipengkolan jalan deket Masjid At Takwa yg lumayan jauh dari rumah, aku sempat menolak permintaanya namun dia tetap memaksa, akhirnya aku pergi untuk membelikan apa yg dia minta. Sempat aku mau batalkan karena hujan deras ditengah perjalana namun aku tetap pergi siapa tau dari pelantara mi ayam itu dapat menyembuhkanya. Demi adikku aku rela mengorbankan waktu, malam-malam menerjang derasnya hujan bertarung dengan badai petri yang bisa menyambarku kapan saja. Setelah ku berjuang dengan dinginanya angin malam, melawan rasa takut dan lelah menjaganya, kulihat tempat itu sudah tutup, kecewa tapi aku masih penuh harapan lalu kesana untuk memastikanya. K