Langsung ke konten utama

Surat Al Kahfi ayat 5

 Surat Al Kahfi ayat kelima



Tafsir jalalain

Mereka ini (yang mengatakan bahwa Allah memiliki anak) sama sekali tidak memiliki pengetahuan sebagaimana para leluhur mereka yang juga mengatakan demikian juga ucapan tanpa pengetahuan titik alangkah besar sekali dosa dari kalimat yang telah mereka ucapkan dari mulut mulut mereka yakni kalimat yang menunjukkan kesalahan terbesar mereka dan pengkhususan penyebutan kalimat ini yakni kalimat Allah menjadikan anak merupakan penyebutan kalimat untuk mencela orang-orang tersebut. Tidak lain yang mereka ucapkan itu kecuali hanyalah ucapan dusta.


Tafsir Ibnu Katsir

Ucapan orang-orang kafir Mekah yang menyatakan bahwa Allah subhanahu ta'ala memiliki anak disebut secara khusus merupakan bentuk ucapan kesalahan besar yang dialami oleh orang-orang kafir tersebut titik yakni ucapan tentang ketuhanan tanpa didahului dalil dan hanya merupakan kebohongan.


Tafsir Munir

Orang-orang kafir maupun para pendahulunya yang mereka itu itu tanpa pengetahuan atas ucapannya ini (yang mengatakan bahwa Allah memiliki anak) apakah ucapan ini benar atau salah mereka menyatakan itu semua adalah bersumber dari kebohongan tanpa ada proses berpikir. Sehingga apa yang mereka ucapkan itu tidak lain hanyalah kebohongan.


Tafsir baidhowi

Bahwa lafadz كبرت merupakan sighot ta'ajub (ucapan untuk menunjukkan keterheranan) apa ucapan yang disampaikan oleh orang-orang kafir yang bersumber dari leluhur mereka merupakan ucapan tanpa dasar ilmu sehingga kebiasaan berpikir tanpa ilmu itu merupakan sesuatu keheranan.

Komentar

Info

Harta dibalik tembok besar

Hikma yang berharga Sudah mashur kisah antara Nabi Musa yang berguru kepada Nabi Khidir yang mana mereka sama-sama memiliki keilmuan yang tinggi walaupun beda bidang keilmuanya. Nabi Musa yang memiliki keilmuan dibidang Syareat selalu memandang salah apa yang dilakukan oleh Nabi Khidir yang mempunyai ilmu Hakikat. Mulai dari Perusakan Kapal, Pembunuhan Dan Perbaikan tembok yang akan Roboh. Padahal apa yang dilakukan Nabi Khidir adalah yang terbaik untuk kedepanya. Karena Beliau berdua lah kita jadi tau bahwa tidak cukup kita belajar hanya ilmu fiqih saja atau ilmu tasawuf saja karena kedua ilmu ini sama-sama penting untuk dipelajari dan sama-sama penting untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Disini saya tidak ingin membahas keilmuan Nabi Khidir ataupun Nabi Musa, atau menceritakan kisah keduanya dalam perjalanannya atau dibalik kejadian-kejadian setiap peristiwa yang terjadi diantara beliau berdua. Tapi, disini saya akan membahas apa yang ada dibalik tembok besar dalam k

Bab I'rob

 BAB I'ROB الاعراب هوتغييراواخرالكلم لاختلاف العوامل الدخلةعليهالفظااوتقديرا Yang dimaksud kalam ialah berubahnya akhir dari sebuah kalimat karena beda-bedanya amil yang memasukinya, baik perubahan sejara jelas pada lafadnya maupun dengan perkira-kiraan. Perubahan pada lafad: جاءزيدٌ, رايت زيدًا، مررت بزيدٍ Perubahan dengan perkiraan:جاءالفتٰى، رايت الفتٰى، مررت بالفتٰى واقسمه اربعة رفع ونصب وجزم I'rob terbagi menjdi 4: Rofa, Nasob, Jar dan Jazem. فللاءسماءمنذلك الرفع ونصب والخفض ولاجزم فيها I'rob yang 4 tadi semua bisa mengi'robi kalimat isim kecuali i'rob jazem. فللاءفعلل من ذلك الرفع ونصب والجزم ولاخفض فيها I'rob yang 4 tadi semua bisa mengi'robi kalimat fi'il kecuali i'rob jar. والله اعلم بالصواب

Arti Sebuah Pernikahan

Arti Sebuah Pernikahan Ketahuilah, nikah itu suatu kesunnahan (perbuatan) yang disukai dan pola hidup yang dianjurkan. Karena dengan nikah terjagalah populasi keturunan dan lestarilah hubungan antar manusia. Dalam kitab Qurrotul Uyun ada 5 hukum menikah itu : 1. wajib, apabila takut akan berbuat zinah. 2. sunah, bagi orang yang menginginkan punya keturunan, dan tidak takut akan perbuat zinah. 3. makruh, bagi orang yang tidak mau menikah dan tidak mengharapkan keturunan. 4. mubah, bagi orang yang tidak takut akan berbuat zinah dan tidak mengharapkan keturunan. 5. haram, bagi orang yang membahayakan pasanganya. Dan Nabi Muhammad SAW pernah bersabda tentang keutamaan orang yang berkeluarga dengan yang membujang. yang artinya: "keutamaan orang yang berkeluarga dengan orang yang membujang seperti keutamaan orang yang berjuang dijalan Allah SWT dan orang yang berdiam diri, dan dua rakaat orang yang sudah berkeluarga lebih baik dari pada orang yang masih bujangan." Dengan hadis ters