Langsung ke konten utama

Kebohongan terhadap Amal

KEBOHONGAN  TERHADAP AMAL


Dalam kitab ارشادالعادada sebuah Riwayat yang disampaikan dari Imam attobrani dan imam bayhaqi yang artinya: "Besok dihari kiamat ada sekelompok manusia yang diperintah oleh Allah Ta'ala untuk menuju surga, ketika mereka itu telah mendekati surga maka merekapun mencium wanginya surga, melihat bangunan-bangunan megah disurga dan juga melihat apa saja yang dijanjikan Allah subahanallahu wata'ala bagi penghuni surga. Sekelompok manusia itu kemudian dipanggil kembali supaya berpaling dan manjauhi surga dan mereka itu tidak diberi bagian untuk berada disurga.

Akhirnya sekelompok manusia itu kembali dengan keadaan merana yang tidak pernah mereka alami pada zaman dulu dan zaman akhir. Merekapun berkata:

" wahai Allah Ta'ala jikalau saja Engkau memasukan kami keneraka tanpa melihat terlebih dulu pahala dan apa saja yang Engkau sajikan untuk kekasihmu disurga, maka sungguh masuk Neraka seperti ini lebih baik bagiku."

Allah subahanallahu wata'ala menjawab: "Apa yang kamu lihat tenang surga sebelum masuk neraka adalah keinginanKu untuk kalian rasakan wahai orang-orang yang celaka, kalian semua itu ketika menyendiri kamupun memperlihatkan dosa-dosa besarkepadaKu. Tatapi, ketika manusia ada kamu pun dalam keadaan sombong seolah-olah tidak memiliki dosa. Bahkan kalianpun pamer kepada manusia atas amal-amal yang kalian kerjakan dengan ini berbeda dengan atas apa yang kamu lakukan kepadaKu sebagaimana yang ada dihati kalian semua. Kalian memberi manusia yakni beramal untuk mereka namaun, kalian tidak memberiKu yakni beramal tidak mencari RidohKu. Kalian mengagungkan manusia akan tetapi tidak mengagungkanKu. Kalian meninggalkan kejelekan karana manusia bukan karenaKu. Dihari inilah Saya akan memberikan adzab kepada kalian bersamaan dengan segala sesuatu yang menjadi tertutup pahalamu.

Disini dapat disimpulkan orang yang melakukan amal perbuatan baik sebaik apapun amal tersebut tidaklah memberikan kemanfaatan kepada orang yang mengerjakannya bila mana dengan niat yang salah.

Mungkin, kita pernah mendengar bahwa kita juga diperbolehka berbohong demi kebaikan. Tapi ingat, kebaikanya itu loh... Yang masih dipertanyakan.

Terkadang kita berbohong demi kebikan kita semisal demi bebas dari sebuah hukuman lah kalau itu sama aja berbohong dalam kebohong lebih parah namanya kalau itumah.

Berbohong demi kebaikan yang dimaksud disini diantaranya ialah seperti berbohong demi keharmonisan sebuah Rumah Tangga. lah.. kalau itu boleh.



Ada juga dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dan Imam Muslim yang intinya ada tiga orang yang melakukan amal baik tapi oleh Allah Ta'ala tetap simasukan neraka.

  1. Orang mengaku dirinya adalah orang yang mati syahid tapi orang itu tetap dimasukan neraka kenapa? Karena teryata orang itu ikut peperangan karena ingin dianggap sebagai orang yang pemberani.
  2. Orang yang sedang belajar dan pembaca Al quran tapi orang itu tetap dimasukan kedalam neraka kenapa? Karena orang ini belajar sebuah ilmu agar dipandang sebagai orang yang alim dan bacaan AL quranya agar dianggap sebagai ahli Quran.
  3. Orang yang kaya suka bersedekah, orang ini dimasukan kedalam neraka oleh Allah sebab apa yang orang ini lakukan adalah agar dikatakan orang yang dermawan.

Jadi apa yang kita lakukan kalau niatnya tidak karena Allah sungguh kerugianlah yang hanya di dapatkannya. Bila beramal bukan karena Ridoh Allah maka kita tidak akan mendapatkan apa yang telah Allah janjikan kepada hambanya yang melakukan perbuatan baik itu. 

والله اعلم بالصواب

Komentar

Posting Komentar

Info

Harta dibalik tembok besar

Hikma yang berharga Sudah mashur kisah antara Nabi Musa yang berguru kepada Nabi Khidir yang mana mereka sama-sama memiliki keilmuan yang tinggi walaupun beda bidang keilmuanya. Nabi Musa yang memiliki keilmuan dibidang Syareat selalu memandang salah apa yang dilakukan oleh Nabi Khidir yang mempunyai ilmu Hakikat. Mulai dari Perusakan Kapal, Pembunuhan Dan Perbaikan tembok yang akan Roboh. Padahal apa yang dilakukan Nabi Khidir adalah yang terbaik untuk kedepanya. Karena Beliau berdua lah kita jadi tau bahwa tidak cukup kita belajar hanya ilmu fiqih saja atau ilmu tasawuf saja karena kedua ilmu ini sama-sama penting untuk dipelajari dan sama-sama penting untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Disini saya tidak ingin membahas keilmuan Nabi Khidir ataupun Nabi Musa, atau menceritakan kisah keduanya dalam perjalanannya atau dibalik kejadian-kejadian setiap peristiwa yang terjadi diantara beliau berdua. Tapi, disini saya akan membahas apa yang ada dibalik tembok besar dalam k

Bab I'rob

 BAB I'ROB الاعراب هوتغييراواخرالكلم لاختلاف العوامل الدخلةعليهالفظااوتقديرا Yang dimaksud kalam ialah berubahnya akhir dari sebuah kalimat karena beda-bedanya amil yang memasukinya, baik perubahan sejara jelas pada lafadnya maupun dengan perkira-kiraan. Perubahan pada lafad: جاءزيدٌ, رايت زيدًا، مررت بزيدٍ Perubahan dengan perkiraan:جاءالفتٰى، رايت الفتٰى، مررت بالفتٰى واقسمه اربعة رفع ونصب وجزم I'rob terbagi menjdi 4: Rofa, Nasob, Jar dan Jazem. فللاءسماءمنذلك الرفع ونصب والخفض ولاجزم فيها I'rob yang 4 tadi semua bisa mengi'robi kalimat isim kecuali i'rob jazem. فللاءفعلل من ذلك الرفع ونصب والجزم ولاخفض فيها I'rob yang 4 tadi semua bisa mengi'robi kalimat fi'il kecuali i'rob jar. والله اعلم بالصواب

Arti Sebuah Pernikahan

Arti Sebuah Pernikahan Ketahuilah, nikah itu suatu kesunnahan (perbuatan) yang disukai dan pola hidup yang dianjurkan. Karena dengan nikah terjagalah populasi keturunan dan lestarilah hubungan antar manusia. Dalam kitab Qurrotul Uyun ada 5 hukum menikah itu : 1. wajib, apabila takut akan berbuat zinah. 2. sunah, bagi orang yang menginginkan punya keturunan, dan tidak takut akan perbuat zinah. 3. makruh, bagi orang yang tidak mau menikah dan tidak mengharapkan keturunan. 4. mubah, bagi orang yang tidak takut akan berbuat zinah dan tidak mengharapkan keturunan. 5. haram, bagi orang yang membahayakan pasanganya. Dan Nabi Muhammad SAW pernah bersabda tentang keutamaan orang yang berkeluarga dengan yang membujang. yang artinya: "keutamaan orang yang berkeluarga dengan orang yang membujang seperti keutamaan orang yang berjuang dijalan Allah SWT dan orang yang berdiam diri, dan dua rakaat orang yang sudah berkeluarga lebih baik dari pada orang yang masih bujangan." Dengan hadis ters