Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label cerita berbincang mimpi

IMAM SEPERTIGA MALAM 2 AWAL MENGENALNYA

 IMAM DISEPERTIGA MALAM II Awal Mengenal Dia Sebuah teriakan keras dari dalam rumah dengan bahasa yang asing dan aku tidak tau bahasa apa mungkin bahasa Arab yang aku tak mengerti maknanya, membuyarkan aku dari angan yang tak bertepi, suara itu menyadarkan aku dari lamunanku. Aku segera masuk kedalam rumah dan setelah aku berada didalam rumah aku mencari sumber suara itu dan ternyata dari kamarnya Syam segera aku masuk untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi, dan aku lihat ibu sedang kebingungan menghadapi Syam yang marah-marah nggak jelas kepada orang yang menelpon nya dari sebrang entah siapa yang sedang berbicara dengan Syam dan ada keperluan apa?. Ibu saja yang ada disini dari tadi tidak tau ada keperluan apa. Yang ibu tau yang menelpon Syam adalah Dr. Syahdah dokter Indonesia yang sekarang bertugas di Palestina untuk membantu masyarakat Palestina. Setelah Syam mematikan telfonnya secara sepihak Syam langsung menjerit sekeras-kerasnya, tatapan nya hambar, dia menatap sesuatu y

Imam Sepertiga Malam Part 1 Awal Jumpa

 IMAM SEPERTIGA MALAM I AWAL JUMPA Aktivitas hari ini membuat Aku sangat lelah, membayangkan jalan yang melewati lorong membuat Aku ingin sekali loncat dari lantai 4 tapi itu tidak mungkin Aku lakukan, lift di kampus kebetulan sedang perbaikan jadi belum bisa digunakan. "Lia, kita sekalian ngerjain tugas bareng ya.." Hasbi sambil merapikan buku-bukunya. "Biar, hari libur bisa istirahat." Lanjutnya. "Nggak." Jawab Ku. "Enak aja, dari pagi sampai sore kita jadwalnya padet banget, nggak mikir apa badan capek gini." Lanjut ku ketus. "Ye.. emang situ aja yang capek sini juga Li." Elaknya. "Terus! Kenapa ngajak ngerjain tugas." Tanya ku. "Ya.. biar pas hari Minggu bisa istirahat seharian." Jawabnya sembari senyum-senyum. "Terserah dah, aku mau pulang Titik." "Nggak bisa gitu dong Li." Jawaban Bima. "Iya nih. Tau Zivilia nih." Sambung satria. "Ya Allah, ya udah cepet." Aku melangkah k

Berbincang mimpi

Aku tersenyum melihat Rey yang telah berpenampilan gagah dengan jas hitam tebal yang membalutnya, Rey juga tersenyum kearah Ku yang masih terpaku karena terpesona dengan penampilannya. Rey :"kak, ye... senyum-senyum aja ayo masuk!" Dengan cepat Aku menggeleng kepala dengan tingkahnya yang masih sama seperti dulu. Aku memang masih terpaku dengan kesuksesannya rumahnya yang kini dihadapan ku membuat ku tak percaya karena Rey bisa mewujudkan kata-katanya dulu, sebuah lelucon yang menjadi kenyataan. Sangatlah fantastis bukan!. Aku melangkah masuk kedalam rumah itu tak lupa Aku ucapkan salam sebelum masuk, dan salamku dibalas oleh penghuni rumah itu sendiri yaitu Muhammad Rey Rekhan. Disini Aku masih tak percaya Rey yang Aku kenal 20 tahun yang lalu masih sama yang aku lihat sekarang cuma penampilannya saja yang berbeda, menakjubkan bukan. Rey :"duduk kak!" Dengan tingkahnya yang masih sama membersihkan tempat duduk yang akan aku tempati. Black to Kenangan terindah Aku :